MATERI POKOK
Materi pokok Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Hewan terbagi ke dalam beberapa submateri berikut.
1. Reproduksi pada Tumbuhan
- Reproduksi Tumbuhan Angiospermae
- Reproduksi Tumbuhan Gymnospermae
- Reproduksi Tumbuhan Paku
- Reproduksi Tumbuhan Lumut
- Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan
2. Reproduksi Pada Hewan
- Reproduksi Aseksual Pada Hewan
- Reproduksi Seksual Pada Hewan
- Siklus Hidup Hewan
- Teknologi Reproduksi pada Hewan
3. Kelangsungan Hidup Hewan dan Tumbuhan
KOMPETENSI DASAR
Berikut ini adalah kompetensi dasar materi Sistem Reproduksi Tumbuhan dan
3.2. Menganalisis sistem perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan serta penerapan teknologi pada sistem reproduksi tumbuhan dan hewan.
4.2. Menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada tumbuhan.Judul
URAIAN MATERI
Setiap makhluk hidup akan melakukan perkembangbiakan untuk memperbanyak dan juga melestarikan keturunannya.
Perkembangbiakan dibedakan menjadi dua, yaitu perkembangbiakan generatif dan perkembangbiakan vegetatif.
Perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan yang dilakukan melalui proses pembuahan (fertilisasi), yaitu peleburan sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Hasil pembuahan tersebut akan menghasilkan keturunan baru yang sama dengan induknya.
Perkembangbiakan vegetatif merupakan perkembangbiakan yang tidak disertai dengan proses pembuahan dan menghasilkan individu baru.
REPRODUKSI PADA TUMBUHAN
Perkembangbiakan generatif tumbuhan adalah perkembangbiakan secara seksual (kawin) yang dilakukan oleh tumbuhan berbiji.
Proses perkembangbiakan generatif tumbuhan diawali dari penyerbukan, kemudian pembuahan atau fertilisasi.
Perkembangbiakan tumbuhan biji melibatkan alat kelamin jantan dan alat kelamin betina dalam bentuk penyerbukan.
Penyerbukan merupakan peristiwa jatuhnya serbuka sari pada kepala putik dan pembuahan merupakan proses peleburan gamet betina dan gamet jantan. Proses reproduksi tumbuhan berbiji ditandai dengan munculnya bunga.
Perkembangbiakan vegetatif buatan tumbuhan adalah perkembangbiakan secara tidak kawin (aseksual) pada tumbuhan yang dilakukan melalui campur tangan manusia.
Tujuan perkembangbiakan vegetatif buatan ini adalah untuk mendapatkan tumbuhan yang memiliki mutu tinggi, antara lain dari buahnya yang banyak, akarnya yang kuat, dan ketahanan terhadap penyakit.
REPRODUKSI PADA HEWAN
Hewan tingkat tinggi melakukan perkembangbiakan secara generatif, sedangkan hewan tingkat rendah melakukan perkembangbiakan dengan cara vegetatif.
Perkembangbiakan generatif pada hewan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu Ovipar (bertelur), Vivipar (melahirkan), dan Ovovivipar (bertelur dan melahirkan). Masing-masing perkembangbiakan tersebut memiliki ciri yang membedakan satu dengan lainnya.
Perkembangbiakan vegetatif pada hewan merupakan perkembangbiakan untuk menghasilkan individu baru yang tidak disertai dengan proses pembuahan (peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina). Perkembangbiakan vegetatif banyak dilakukan oleh hewan tingkat rendah.
Perkembangbiakan vegetatif pada hewan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pertunasan, fragmentasi, dan membelah diri.
Berikut ini adalah uraian lengkap materi IPA Kelas 9 SMP K13 Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Hewan.
1. Reproduksi pada Tumbuhan
- Reproduksi Tumbuhan Angiospermae
- Reproduksi Tumbuhan Gymnospermae, Tumbuhan Paku, Tumbuhan Lumut, Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan
2. Reproduksi Pada Hewan
- Reproduksi Aseksual Pada Hewan
- Reproduksi Seksual Pada Hewan
- Siklus Hidup Hewan
- Teknologi Reproduksi pada Hewan
PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP
Pewarisan sifat atau hereditas merupakan penurunan sifat dari induk (orang tua) kepada keturunannya (anak). Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat ini disebut genetika. Sifat-sifat suatu makhluk hidup diwariskan melalui sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Bagian sel yang bertanggung jawab terhadap penurunan sifat ini terdapat di bagian inti sel (nukleus). Di dalam inti sel terdapat kromosom. Kromosom merupakan benang-benang halus yang berfungsi sebagai faktor pembawa sifat keturunan. Di dalam kromosom terdapat substansi pembawa sifat keturunan yang terdiri atas senyawa kimia yang disebut gen. Gen berfungsi sebagai penentu sifat-sifat suatu makhluk hidup. Kromosom dan gen inilah yang mengendalikan pewarisan sifat pada makhluk hidup.
KROMOSOM
Kromosom adalah materi genetik yang berupa benang-benang halus (kromatin) yang berfungsi sebagai pembawa informasi genetik kepada keturunannya. Setiap inti sel suatu makhluk hidup memiliki dua jenis kromosom yaitu kromosom tubuh (autosom) dan kromosom kelamin (gonosom).

Jumlah kromosom (Sumber: hisham.id)
- Kromosom Tubuh
Kromosom tubuh berfungsi untuk menentukan sifat-sifat tubuh suatu organisme. Kromosom tubuh dilambangkan dengan A yang berasal dari kata autosom yang terdiri dari 22 pasang atau berjumlah 44 buah. Autosom terletak pada sel tubuh dan berpasangan sehingga disebut kromosom diploid (ditulis dengan 2n).
- Kromosom Kelamin
Kromosom kelamin (gonosom) berfungsi untuk menentukan jenis kelamin suatu organisme. Gonosom berjumlah 1 pasang atau 2 buah, gonosom pada laki-laki dilambangkan dengan XY dan pada perempuan dilambangkan dengan XX. Gonosom terletak pada sel kelamin dan tidak berpasangan sehingga disebut kromosom haploid (ditulis dengan n).
GEN
Komposisi dan susunan gen-gen di dalam tubuh makhluk hidup disebut genotipe. Genotipe setiap makhluk hidup berbeda-beda yang dapat menentukan sifat-sifat suatu makhluk hidup tersebut. Pada dasarnya, genotipe adalah sifat pada makhkuk hidup yang tidak terlihat. Genotipe inilah yang nantinya akan memunculkan sifat fenotipe. Fenotipe adalah sifat pada makhluk hidup yang dapat terlihat. Sifat fenotipe merupakan perpaduan antara sifat genotipe dan lingkungannya.

Ilustrasi gen (Sumber: hisham.id)
Pada umumnya, suatu gen dinyatakan dengan simbol huruf. Huruf kapital menyatakan gen yang bersifat dominan, misalnya M (merah), sedangkan huruf kecil menyatakan gen bersifat resesif, misalnya m (putih). Gen selalu berpasangan misalnya MM, Mm atau mm. Gen yang sama jenisnya seperti MM atau mm disebut homozigot, sedangkan gen yang berbeda jenisnya seperti Mm disebut heterozigot. Jika gen dominan bersama-sama dengan gen resesif, sifat yang akan tampak adalah sifat yang dibawa oleh gen dominan dan sifat yang dibawa oleh gen resesif tidak akan muncul. Sebagai contoh, sifat pendek dominan tehadap sifat tinggi. Jika gen untuk pendek muncul bersama-sama dengan gen untuk tinggi, sifat pendeklah yang akan muncul pada keturunanya.
LISTRIK STATIS

Inti atom
Partikel-partikel penyusun suatu atom:
Elektron → bermuatan negatif
Proton→ bermuatan positif
Neutron→ tidak bermuatan
Inti atom terdiri dari proton dan neutron, sementara elektron bergerak mengelilingi inti atom dalam lintasan tertentu.
Interaksi Muatan-Muatan
Muatan yang sejenis akan saling tolak (plus dengan plus, minus dengan minus)
Muatan yang berlawanan jenis akan saling tarik(plus dengan minus)
Besar gaya tarik atau gaya tolak tersebut bisa ditemukan dengan rumus berikut:
Dimana
F = gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak dalam satuan newton (N)
q1 = besar muatan pertama dalam satuan coulomb (C)
q2 = besar muatan kedua dalam satuan coulomb (C)
k = konstanta gaya coulomb yang nilainya 9 x 109 dalam satuan yang standar
Catatan
- 1μC = 10−6 C = 0,000001 C (sepersejuta)
- Jika menjumpai muatan negatif, tidak perlu diikutkan tanda minusnya dalam perhitungan.
Muatan Bahan-Bahan
Sebaiknya dihafal saja, muatan-muatan dari interaksi berbagai kombinasi (gosok-menggosok) bahan berikut:
| Bahan-bahan | Hasil | Proses |
| Kaca – Kain Sutera | Kaca (+), Sutera (−) | Elektron dari kaca berpindah ke kain sutera |
| Mistar plastik – Kain wool | Mistar plastik (−), Kain wool (+) | Elektron dari kain wool berpindah ke mistar plastik |
| Sisir – Rambut Manusia | Sisir (−), Rambut Manusia (+) | Elektron dari rambut manusia berpindah ke sisir |
| Penggaris/mistar plastik – Rambut manusia | Penggaris (−), Rambut Manusia (+) | Elektron dari rambut manusia berpindah ke penggaris |
| Balon – Kain Wool | Balon (−), Kain Wool (+) | Elektron dari kain wool berpindah ke balon |
| Ebonit – Kain Wool | Ebonit (−), Kain Wool (+) | Elektron dari kain wool berpindah ke ebonit |
Kesimpulan dari tabel diatas (TERBATAS UNTUK BAHAN-BAHAN TERSEBUT saja) :
-Bahan yang digosok , (yang sebelah kiri) semuanya menjadi negatif , kecuali kaca.
Elektron dari kaca berpindah ke kain sutera bisa juga dibahasakan, kain sutera mendapatkan tambahan elektron dari kaca, elektron dari kain wool berpindah ke mistar plastik bisa juga di katakan, mistar plastik mendapatkan tambahan elektron dari kain wool dan seterusnya.
Yang belum tahu ebonit, sedikit informasi, ebonit itu sebangsa karet vulkanisir yang teksturnya keras. Dibuat dari karet yang dicampur dengan belerang atau sulfur, banyak dipakai diperalatan listrik sebagai isolator atau bahan penyekat.



Elektroskop
Berikut ilustrasi saat sebuah elektroskop netral di dekati oleh benda bermuatan negatif.
Ilustrasi saat sebuah elektroskop masih netral, intinya adalah jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif, baik di kepala (atas) maupun di daun kaki (bawah).
Sebuah benda bermuatan negatif kemudian didekatkan ke elektroskop.
Muatan negatif dari benda akan tolak menolak dengan muatan negatif dari kepala elektroskop, sehingga muatan negatif di kepala elektroskop kemudian menjauh jalan-jalan ke bawah /kaki.
Akibatnya, daun kaki yang tadinya netral, seimbang jumlah plus minusnya, sekarang menjadi menjadi lebih banyak muatan negatifnya, akhirnya kaki elektroskop akan terbuka akibat gaya tolak menolak muatan negatif di kaki kiri dan kanan elektroskop.
Bagamana jika elektroskop kondisi awalnya tidak netral, tapi sudah bermuatan positif atau negatif terlebih dahulu?
Kita coba terapkan pada soal berikut, dari soal Ebtanas IPA tahun 1990 (dah lahir beluum,..)
- Gambar manakah yang benar untuk sebuah benda bermuatan listrik negatif didekatkan pada elektroskop bermuatan listrik positif?
